Masa Density (Kepadatan) Jenis Busa Mulai D10, D16, D20, D25, D33 & Rebonded Sampai D100

Ada dua jenis busa yang biasa digunakan sebagai isian sofa, yaitu polyurethane foam (busa PU) dengan high density dan low density. Density adalah kepadatan, yang berarti busa PU low density memiliki kepadatan yang kurang, sehingga terlalu empuk dan mudah kempes seiring pemakaiannya.

Sementara busa PU high density merupakan busa yang baik dan tepat untuk isian sofa karena kepadatannya tinggi. Kepadatan yang tinggi tersebut membuat sofa memiliki keempukan yang pas dan usia busanya pun lebih panjang.

Cara mengeceknya adalah dengan menekan salah satu bagian sofa dan perhatikan apakah bentuknya kembali seperti semula dengan cepat atau tidak. Kalau sofa tersebut menggunakan busa yang bagus, maka setelah ditekan akan segera kembali ke bentuk semula, sepertu busa PU high density.

Jenis-Jenis Busa

Density merupakan satuan massa (kg) per volume (meter kubik), artinya dalam setiap 1 meter kubik busa memiliki massa sebanyak sekian kilogram.

Density busa terdiri dari banyak jenis, diantaranya 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 23, 24, 26, 28,30, 32 dan seterusnya. Makin tinggi angkanya berarti makin besar massanya, sehingga semakin padat busanya.

Semakin tinggi density-nya, maka busa juga akan semakin awet sehingga tidak mudah kempes.

EON LG D23
Density 23 berwarna Hijau muda
EOM D24
Density 24 berwarna Biru dan Kuning
EOE D32
Density 32 berwarna Kuning
EON LG D23,
Density 23 busa berwarna Hijau muda

Sebagai contoh, busa density 32 berarti dalam 1 meter kubik busa memiliki massa 32 kg. Pori-pori busa jika dibandingkan dengan density di bawahnya kelihatan lebih rapat, sedangkan density rendah kelihatan lebih banyak anginnya.

Density semakin tinggi bukan juga berarti busa semakin keras, hal itu disebabkan dari struktur penyusun busa tersebut atau campuran kimia yang digunakan.

Kekerasan busa ditentukan dari fungsi busa itu nantinya. Busa density rendah pun dapat dijadikan keras dengan penambahan kalsium pada campuran kimia dalam pembuatannya, tetapi efeknya busa akan menjadi getas dan gampang patah.

Contoh penggunaan busa sebagai kasur, umumnya menggunakan density 20, tetapi berakibat akan kempes dalam rentang waktu tertentu, maka pilihan yang lebih bijak menggunakan density 23 yang sudah lebih awet.

Baca Juga

Blog Post

Related Post

Postingan Update

Back to Top

Total Tayangan Halaman